Sajak "Layla dan Harapan"
Sajak
Layla dan Harapan
Pernahkah ku ceritakan padamu tentang Layla,
Bukan sekadar nama, bukan sekadar malam yang hampa.
Ia rahasia langit yang turun dengan lembut,
Malaikat berbisik, membawa keberkahan yang tak terputus.
Layla, ia memilih hati yang bersinar,
Pintu yang terbuka, penuh rindu dan harapan yang hangat.
Tapi bagaimana dengan diriku, yang pernah berpaling.?
Hati ini terkurung, terjebak dalam kelalaian yang menyingkir.
Hari-hari berlalu, waktu mengikis ketulusan,
Tempatku terlupakan, jauh dari cahaya-Nya yang suci.
Layla datang bagi yang merindukan sinarnya,
Tapi akankah ia sudi mampir ke hatiku yang kelam.?
Gelisah ini menggelayuti jiwa,
Bagaimana jika Layla melintas, tanpa menatapku.?
Tak cukup bersih untuk menyambut kehadirannya,
Tanganku berlumur salah, suara parau oleh dosa yang terpelihara.
Layla bukan sekadar membuat gila,
Ia menghapus dunia, cinta yang tak terhingga.
Membawa cahaya lebih baik dari seribu bulan,
Cinta yang tulus, hanya menginginkan pulang.
Kini, aku menunggu dalam cemas yang mendalam,
Sujud penuh harap, doa tak berujung.
Ketuk pintu langit, dengan ketakutan dan rindu,
Agar Layla tak pergi, meninggalkanku dalam sunyi.
Jangan biarkan aku terbangun di fajar sepi,
Dengan kesadaran pahit, kehilangan yang tak terperi.
Semoga Ramadan ini, Layla mendekat,
Membawa cinta-Nya, menghapus segala gelap.
________________________________________
✦ Tanya AI