• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Mengungkap Fakta: Mengapa Kaum Yahudi Diusir dari Berbagai Negara di Eropa Selama 1000 Tahun ?

img

Oleh. Rd. H. Holil Aksan Umarzen

Pendahuluan:

Sejarah panjang pengusiran kaum Yahudi dari berbagai negara di Eropa bukan sekadar kebencian acak atau kejadian sesekali. Ini adalah rangkaian peristiwa yang didukung oleh motif ekonomi, politik, dan sosial yang dalam. Banyak dari pengusiran ini didasari oleh alasan praktis dan strategis yang sangat kongkrit dan terbukti selama berabad-abad.

Peristiwa Kongkrit dan Alasan di Baliknya

1. Pengusiran dari Prancis (1080 dan 1147)

Peristiwa: 

Kaum Yahudi diusir dari Prancis dua kali, pertama tahun 1080 dan kedua tahun 1147.

Alasan: Pada masa itu, kaum Yahudi sering menjadi "penyanggah" ekonomi, karena mereka diizinkan meminjam uang dan mengumpulkan kekayaan yang kemudian digunakan untuk membiayai kerajaan dan bangsawan. Ketika ekonomi memburuk dan terjadi krisis keuangan, rakyat dan bangsawan menuding Yahudi sebagai penyebab utama, dan pemerintah pun mengusir mereka agar rakyat tidak merasa terbebani.

2. Pengusiran dari Inggris (1290 dan 1516)

Peristiwa: 

Inggris mengusir Yahudi pada tahun 1290 dan kembali melarang mereka tinggal secara resmi pada tahun 1516.

Alasan: Pada masa itu, Yahudi memiliki peran penting dalam ekonomi Inggris melalui pinjaman dan perdagangan. Tetapi, selama masa krisis ekonomi dan konflik politik, raja dan bangsawan merasa terganggu oleh kekayaan dan kekuasaan ekonomi Yahudi. Pengusiran dilakukan sebagai cara untuk mengalihkan kekayaan dan menghapus pengaruh mereka.

3. Pengusiran dari Spanyol dan Sisilia (1492)

Peristiwa: 

Pengusiran besar-besaran dari Spanyol dan Sisilia, disertai dengan eksekusi dan pembakaran massal.

Alasan: Pada masa itu, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella, yang ingin mempersatukan Spanyol secara agama dan politik, melihat Yahudi sebagai ancaman terhadap kekuasaan mereka. Mereka memanfaatkan ketegangan agama dan politik untuk mengusir kaum Yahudi yang dianggap sebagai "pengaruh asing" dan penghalang homogenisasi agama Katolik.

4. Pengusiran dari Portugal (1496 dan 1555)

Peristiwa: Pengusiran dan pembatasan tinggal di Ghetto.

Alasan: Portugal, seperti Spanyol, ingin mengendalikan populasi Yahudi secara penuh dan mengusir mereka dari tanah airnya. Mereka juga takut kehilangan kendali atas kekayaan dan aset Yahudi yang selama ini menjadi sumber kekuatan ekonomi mereka.

5. Pengusiran dari Kievan Rus dan Ukraina (1113, 1660, 1828)

Peristiwa: 

Pengusiran dan kekerasan terhadap Yahudi di wilayah ini.

Alasan: Di kawasan ini, Yahudi sering menjadi kambing hitam dalam konflik lokal. Mereka dianggap sebagai perantara kekuasaan asing dan sering disalahkan atas ketidakstabilan politik. Kekerasan dan pengusiran dilakukan sebagai upaya menyingkirkan mereka dari pusat kekuasaan dan pengaruh.

6. Pembantaian dan Pengusiran di Eropa Tengah dan Timur (1391, 1492, 1495)

Peristiwa:

Pembantaian massal di Spanyol, pengusiran dari Lithuania dan Poland.

Alasan: Ketegangan agama dan kekhawatiran terhadap pengaruh Yahudi yang dianggap sebagai ancaman terhadap kekuasaan gereja dan negara. Di masa krisis, mereka sering menjadi sasaran prasangka dan kekerasan massal.

7. Pengusiran di Abad ke-16 dan ke-17 (Jerman, Swiss, Austria)

Peristiwa: 

Pengusiran dari Jerman, Swiss, dan Austria.

Alasan: Mereka sering dikaitkan dengan kekayaan, praktik keagamaan yang berbeda, dan dianggap sebagai "penghambat" homogenisasi budaya dan agama. Pengusiran ini sering dilakukan setelah periode konflik dan krisis ekonomi, sebagai upaya untuk mengendalikan populasi dan kekayaan.

8. Pengusiran dan Kekerasan di Abad ke-20 (1933 dan seterusnya)

Peristiwa: 

Holocaust dan pengusiran massal di Jerman Nazi.

Alasan: Ideologi rasis dan antisemitisme ekstrem yang dipelihara oleh rezim Nazi menganggap Yahudi sebagai musuh utama bangsa Jerman dan sumber kejahatan dunia. Kekerasan dan pembantaian massal ini adalah puncak dari pola pengusiran dan diskriminasi selama berabad-abad.

Kesimpulan: Motif Utama Pengusiran

Dari peristiwa-peristiwa kongkrit ini, bisa disimpulkan bahwa pengusiran kaum Yahudi di Eropa selama berabad-abad didorong oleh:

Motif Ekonomi: Pengambilalihan kekayaan dan aset Yahudi setelah mereka diusir.

Motif Politik: Menggunakan pengusiran sebagai alat pengalihan isu dan memperkuat kekuasaan politik.

Motif Sosial dan Agama: Menyalahkan Yahudi sebagai kambing hitam dalam berbagai krisis dan konflik sosial.

Motif Strategis: Mengeliminasi kekuatan ekonomi dan pengaruh budaya yang dianggap mengancam kekuasaan dominan.

Penutup

Sejarah panjang pengusiran ini menunjukkan bahwa konflik yang kita saksikan hari ini di Palestina bukan sekadar soal tanah dan agama. Ia adalah warisan luka dan ketidakadilan yang dipelihara oleh kekuatan besar yang selalu mencari keuntungan dari ketegangan dan konflik yang berkelanjutan. Mengabaikan fakta-fakta ini adalah sama saja dengan menutup mata terhadap kebenaran yang nyata.

Keterangan Penulis.jpg

© Copyright 2024 - Media Online Supergatra.com Suara Pembaharuan Garut Utara
Added Successfully

Type above and press Enter to search.