Kata H. Uus Sumirat, Pengelolaan BUMDes dan Desa Wisata itu Harus Profesional

Sehubungan dengan di-launching-nya BUMDes Hebat dan Desa Wisata Hebat Tahun 2025 di Selaawi Bamboo Creative Center (BCC), Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut pada Kamis kemarin (17/04/2025), salah seorang warga masyarakat Kecamatan Cibatu, H. Uus Sumirat, S.H., menyambut dan merespon kegiatan launching tersebut bukan hanya sekedar acara seremonial belaka namun butuh komitmen yang kuat dari para stakeholders dan penentu kebijakan, serta harus dikelola secara profesional.
"Saya sangat menyambut kegiatan launching ini, dan berharap agar bukan sekedar acara seremonial belaka. Berdasarkan pengamatan saya selama ini, untuk bisa menjadikan BUMDES Hebat dan Desa Wisata Hebat itu tidaklah mudah. Tentunya bisa terwujud namun butuh komitmen yang kuat dari para stakeholders dan penentu kebijakan, khususnya unsur Pemerintahan Daerah," ujarnya Kang Uus melalui sambungan selulernya kepada Awak Media ini, Rabu, 23 April 2025.
Menurut Kang Uus yang baru-baru ini diberikan amanah sebagai Dewan Penasehat Forum Ketahanan Pangan Kecamatan Cibatu (Forum KPKC), Ia mengatakan, "Kalau melihat dan berkaca pada acara seremonial, pasti bagus programnya, tapi selama ini saya menilai belum jelas seperti apa realisasinya dan apa manfaatnya untuk masyarakat Garut dengan adanya BUMDes dan Desa Wisata itu. Makanya Penting sekali dibangun sebuah pondasi dan atau dasar pijakan yang jelas agar BUMDES dan Desa Wisata bisa berkembang dengan baik sebagaimana yang diharapkan,' ujarnya.
Kata Kang Uus, "BUMDes dan Desa Wisata harus dikelola oleh orang-orang yang tepat dan profesional, yang mempunyai moral serta memahami harus kemana dan bagaimana BUMDes atau Desanya mau dibawa ? jangan malah nantinya menjadi ATM oknum Pemerintahan Desa.”
Untuk itu, imbuhnya, diharapkan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Garut segera menginventarisir Tata Peraturan Daerah mana saja yang sudah mampu memayungi pengembangan BUMDes dan Desa Wisata itu kedepannya! “Kalau masih kurang, harus segera dilengkapi dengan menyusun produk legislasi baru yang dibutuhkan. Jadi, jangan hanya bicara manis mendorong, tapi asal ngomong. Sekarang masyarakat, butuh kerja nyata bukan sebatas retorika. Oleh karena itu sudah saatnya hadir Pemerintahan Daerah Garut yang produktif, inovatif dan solutif, tidak NATO (Not Talking Only) apalagi koruptif,” sarannya. (AS).
- Mengapa Orang Setelah Menunaikan Ibadah Haji Diberi Gelar "Haji" dan Apa Manfaatnya?
- Jum'at Berkah: Jangan Simpan Dunia Ini di Hati, Simpanlah di Tangan agar Ringan
- Rd. Ayu Lasminingrat: Pelopor Pendidikan dan Intelektual Wanita Pertama di Indonesia yang Layak Mendapat Pengakuan Sebagai Pahlawan Nasional
✦ Tanya AI